What's New

  • You like Kejut and want to place a link to Kejut in your website? That's easy! Click here!
    Kejut.com
Email:
 

Catatan: Ini hanyalah panduan untuk kamu yang merasa khawatir untuk belajar mengemudi.

Note: This is only a guidance for you who feel not right to learn how to drive a car.

Lampu merah berganti hijau. Mobil-mobil bergerak maju. Sebuah mobil berwarna abu-abu mengantri di sisi kanan. Mobil-mobil di depan mobil tersebut bergerak menikung ke kanan satu per satu di pertigaan jalan. Mobil tersebut melaju melewati tikungan tanpa menikung ke kanan. Seorang polisi membuat tanda dengan tangannya. Mobil itu melambat dan merapat ke kanan. Polisi itu mendekat.

The red light turns green. Cars move forward. A grey car queues on right side of the road. The cars in front of it turn right one by one on the corner. A police makes a sign with his hands. The car slows down and stops on the road-side. The police is approaching.

"Boleh saya lihat SIM dan STNK-nya?"

"Can I see your driving license?"

SIM dan STNK diserahkan kepada polisi. Polisi itu memasukkan SIM dan STNK ke kantongnya.

Driving license is given to the police. The police puts it in his pocket.

"Tolong ikut ke pos!"

"Please proceed to the post!"

SIM dan STNK diserahkan kepada polisi lain di pos.

The police gives the driving license to another police in the post.

Apa yang terjadi? Pengemudi mobil berwarna abu-abu itu melanggar peraturan lalu-lintas. Dia harus menikung ke kanan karena dia ada di sisi kanan, tapi dia terus lurus dan melewati tikungan itu.

What happened? The driver of the grey car broke a rule. The driver must not move forward. He must turn right because he is on the right side, but he did not. He kept moving forward and passed the turning point.

Apakah hal tersebut mengesalkan? Ya, hal tersebut mengesalkan bagi pengemudi, tapi hal tersebut mungkin menyenangkan bagi polisi.

Is that terrible? Yes, it is for the driver, but it may not be for the police.

Apa yang aku pertimbangkan ketika aku akan belajar mengemudi?

  1. Aku takut aku mencelakai orang lain atau barang milik orang lain (seperti gerobak tukang sayur atau becak) ketika aku mengemudi.
  2. Aku takut aku dirugikan (seperti ditabrak atau diserempet) dan aku harus bernegosiasi dengan orang yang merugikan aku. Aku tidak pandai dalam bernegosiasi.
  3. Aku takut aku melanggar peraturan lalu lintas dan aku harus berhadapan dengan polisi. Solusi untuk masalah ini sangat beragam dengan berbagai resiko (seperti pembayaran langsung tanpa bukti pembayaran, penyelesaian melalui persidangan, dan pemberian sejumlah uang di dalam tissue).
  4. Aku takut aku diklakson oleh kendaraan-kendaraan lain di belakang mobilku.

What I considered when I was about to learn driving were:

  1. I was afraid that I would break goods or other properties of others (like coster wagon or pedicab) when I drive.
  2. I was afraid that I would be harmed (like bumped or grazed) and I would have to negotiate with people who harms me. I am not good at negotiating.
  3. I was afraid that I would impinge traffic rules and I would have to deal with police. Solution for this kind of problem is very immeasurable by various risk (like direct payment without voucher, solving of passing conference, and giving a number of moneys packed in tissue).
  4. I was afraid that I would be honked by other cars behind my car.

Beberapa orang menganggap bahwa hal-hal tersebut tidak perlu untuk dipertimbangkan, tapi aku adalah orang yang berhati mulia. Orang yang berhati mulia tidak ingin membuat orang lain berada dalam kondisi sulit. Aku pun begitu. Hal inilah yang membuat aku terlambat untuk menguasai teknik-teknik mengemudi dibandingkan dengan teman-teman seangkatanku.

Some people think that those things are not important to be considered, but I am a noble-hearted person. A noble-hearted person, like me, does not wish to put others in a complicated condition. This matter made me late to master driving techniques compared to my friends.

Aku pernah tidak ingin bisa mengemudikan mobil, tapi hal itu berubah ketika aku menyadari hal tentang temanku. Setiap orang perlu transportasi, begitu juga dengan aku. Aku sering pergi dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan angkutan umum. Aku juga sering diantar oleh temanku untuk bepergian. Temanku ini adalah orang yang berhati lebih mulia dari aku. Dia rela meluangkan waktunya dan mendapat kesulitan untuk menjemput aku sebelum kami pergi bersama. Aku menyulitkan dia.

I have not been interested in being capable to drive a car. That changed when I realized something about my friend. Everyone needed transportation and I needed too. I used to use public transportation. I was also often picked and delivered by my friend. This one, my friend, is a more noble-hearted person than I am. He gives his time to pick me. I troubled him.

Aku sudah bukan orang yang berhati paling mulia. Selain itu, aku juga masih akan berhadapan dengan resiko yang akan aku tanggung setiap kali aku belajar mengemudi atau aku mengemudikan kendaraan sendiri. Sebuah buku yang aku baca memberiku pandangan tentang hal ini. Berikut adalah kutipan dari buku tersebut:

Now I am not the most noble-hearted person anymore. Besides that, I also still have to deal with risks everytime I learn how to drive or when I drive. A book that I read give me some views about this. Here are a quote from the book:

"Pada akhirnya, cara kita belajar adalah dengan melakukan kesalahan. Kita belajar berjalan dan mengendarai sepeda dengan melakukan kesalahan. Orang yang tidak bertindak karena takut salah, mungkin secara mental pandai, tapi emosi dan fisik mereka lumpuh."

"Ultimately, the way we learn is by making mistakes. We learned to walk and ride a bicycle by making mistakes. People who are afraid of taking action, out of fear of making mistakes, may be mentally smart but emotionally and physically handicapped."

Robert T. Kiyosaki - "The Cashflow Quadrant"

Setelah aku membaca buku itu, aku semakin yakin untuk belajar mengemudi. Sebenarnya, segala hal punya resiko masing-masing. Penggunaan kendaraan umum kadang-kadang tidaklah aman. Dalam kendaraan umum mungkin ada copet atau lainnya. Kendaraan umum juga tidak selalu ada ketika kendaraan itu dibutuhkan. Ketika aku menunggu kendaraan umum, aku juga tidak aman. Di sana mungkin ada anggota gang atau lainnya. Teman harus mengantar dan menjemput juga bisa mengakibatkan teman malas untuk mengajak aku pergi. Empat hal yang aku sebutkan di atas juga adalah resiko. Ketika semua hal beresiko, kenapa aku tidak mengambil resiko dan belajar? Lalu aku pun memutuskan untuk belajar mengemudi.

After I read the book, I was sure that I wanted to learn how to drive a car. Actually everything has its own risks. Sometimes, using public transportation is not safe. In public transportation, there might be pickpockets, or otherwise. Public transportation is not always be there when it is needed. When I am waiting for the public transportation, I am also not safe. There might be gangsters, or otherwise. Having friends to pick and deliver me can make them lazy to ask me to go out. Four reasons that I have mentioned above are also risks. When everything has their own risk, why should not I take them and learn from them? Then I decided to learn how to drive a car.

Sejak aku belajar mengemudikan mobil sampai aku sering mengemudikan mobil sendiri, hal-hal yang aku pertimbangkan itu memang terjadi. Hal-hal itu memang tidak menyenangkan, tapi aku belajar berbagai hal, seperti:

  1. Aku belajar bagaimana menghindari orang yang berjalan di sisi trotoar supaya dia tidak terserempet. Aku belajar bagaimana memarkir mobil supaya mobil tidak menabrak tiang listrik. Aku belajar agar aku tidak menjadi bahan tertawaan tukang parkir.
  2. Aku belajar bahwa aku perlu tahu biaya perbaikan mobil. Aku memang tidak suka menyulitkan orang lain, tapi aku juga tidak boleh membiarkan aku menanggung kesalahan orang lain.
  3. Aku belajar bahwa polisi tidak akan membunyikan peluit ketika mobil melanggar peraturan lalu-lintas. Sampai mulut polisi berbusa-busa pun, orang di dalam mobil sulit mendengarnya karena mobil kedap suara dan dilengkapi dengan sistem-suara. Polisi akan memberi tanda dengan tangannya atau mengejar mobil dengan motor atau mobil.
  4. Klakson yang dibunyikan oleh kendaraan-kendaraan di belakang mobilku belum tentu klakson yang menyatakan bahwa aku melakukan kesalahan. Beberapa pengemudi mempunyai penyakit latah untuk menekan klakson secara periodik. Jadi hal itu tidak perlu untuk dikhawatirkan.

Since I learned how to drive a car until I could drive a car by myself, things that I had considered were happened. Those are unpleasant, but I learned many things, such as:

  1. I learned how to avoid jogger beside pavement so that he/she will not be grazed. I learn how to park my car so the car do not bump electrics pillar. I learn those so other people do not make fun of me.
  2. I learned that I need to know expenses to repair the car. It is true that I do not like to complicate others, but moreover I do not like to pay for other's mistake.
  3. I learned that police will not sound blow his whistle when a car breaks traffic's rule. People in a car usually have hearing impairment because it is soundproof and it usually has audio-system. Police will make sign by his hands or pursue car with police-car or police-motorcycle. They will not use bicycle because it is too slow.
  4. Klaxon sounded by vehicles behind my car not may not klaxon expressing that I do a mistake. Some drivers like to press the klaxon periodically. It is not something that I need to worried of.

Setelah aku bisa mengemudikan mobil, aku merasa lebih bebas. Aku punya lebih banyak pilihan resiko yang dapat aku pilih. Sebagai pengendara mobil, aku punya kesempatan untuk membawa lebih banyak barang. Aku juga punya kesempatan untuk mengajak teman untuk pergi bersama. Aku pun punya kesempatan untuk mengatur waktuku dengan lebih baik, termasuk waktu pulang malam, waktu pergi pagi, dan lain-lain. Selain itu, aku juga tidak akan terciprat genangan air lagi ketika aku bepergian.

After I was able to drive a car, I felt free. I have more choice about risk that I want to take. As a driver, I have chances to bring more things. I also have chances to ask friend(s) to go out together. I also have chance to set my schedule better, including time to get home at night, time to go in the morning, etc. Besides that, I will also not get wet with puddle when I walk around.

Apakah kamu juga tertarik untuk belajar mengemudikan mobil?

Now, it is up to you. Are you interested in learning how to drive a car?

Written by: adhi

Pertama!!
Ini sih kalau mengendarai mobil di Indonesia. Di luar negeri ya lain ceritanya.


!peH [sg], 14 Nov 2008, 11:18 reply
Klo udah bicara mengendara mobil, ndak peduli sudah sapa yg benar atau salah klo terjadi kecelakaan. Biasanya yg lebih besar itu salah. Dan siapapun yg akhirnya dibilang benar, klo udah penyok urusannya ribet ke belakang.

Akhmad Guntar [--], 21 Nov 2008, 0:59 reply
harus nya tu pake bhs.inggris ja low........

fitria [id], 22 Nov 2008, 6:40 reply
i'm interested about learn drivinig. but where should i go if i want to study driving in jakarta? amyone knows?

adi [--], 20 Apr 2009, 9:17 reply
Gw bukan nya kapok blajar mobil, tapi gw pernah nabrak 2 orang kuli yang berakibat gw hrs nanggung by rs. sampe skr gw blm mahir mengemudi krn mobilnya sdh di jual heee heee

Edi [id], 30 Nov 2009, 10:15 reply
q sih dari msh duduk di bangku SD pengen banget bisa nyetir mobil, tapi sampe ekarang blom keturutan. hic hic hic........

fahri al huda [id], 28 Dec 2009, 7:59 reply
Nice posting. Thanks for the information

sewa mobil [id], 13 Jul 2010, 10:41 reply
apa yang anda ceritakan benar adanya, sekarang saya sedang mulai mengemudikan mobil, dan saya berharap kepada Allah S.W.T untuk memberikan kelancaran dan keselamatan.
Artikel anda saya baca setelah saya mengemudikan mobil sebanyak hampir 10 jam mengemudi.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi sohib sohib sekalian yang mau memulai belajar mengemudikan mobil.
Dzakumullah !


augusto [id], 23 Aug 2010, 0:45 reply
gue deg2an kl blajar ngemudikn mobil. awalnya gue menyangka cuman gue doang yg ngerasain kayak gini, ternyata ada juga yg senasib. great posting, thankyou for sharing...

Tri [id], 18 May 2011, 8:35 reply
Saya belum punya mobil.Jadi,sementara menggunakan motor saja.

Sigit_Shandi [--], 23 Sep 2012, 16:26 reply